Oleh: Dr. Moh.Wahib, Lc, MA.
(Wakil Dekan II Fakultas Syariah IAIN Fattahul Muluk Papua)
Bagi umat Islam, kesempatan tarawih malam pertama begitu berharga. Sudah menjadi maklum bahwa setelah shalat tarawih, biasanya berniat puasa untuk puasa hari besoknya. Biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musholla.
Untuk Ramadhan tahun ini, karena bertepatan dengan kondisi wabah covid 19, dihimbau shalat tarawih berjamaah dengan keluarga di rumah. Suami menjadi imam, istri dan anak menjadi makmum.
Selain itu, awal malam Ramadhan merupakan kesempatan yang sangat berharga, karena mengawali niat puasa wajib Ramadhan, yang hanya berlangsung tiap tahun(setahun sekali).
Ada beberapa catatan penting:
1. Menurut madzhab Syafii, niat puasa Ramadhan wajib dilakukan setiap malam. Diwajibkan tabyitunniyyah (menginapkan niat sejak malam). Dimulai sejak maghrib. Batas akhirnya menjelang fajar atau menjelang waktu subuh.
Niat puasa wajib Ramadhan memang berbeda dengan ibadah lain seperti wudhu dan shalat, yang dilakukan bersamaan dengan awal perbuatan. Juga beda dengan niat puasa sunnah. Niat puasa sunnah, boleh dilakukan setelah subuh atau pagi hari, asal belum makan minum.
Khusus niat puasa wajib Ramadhan, harus diinapkan sejak malam, sebelum waktu fajar/subuh.
Dalam kitab Fathul Muin halaman 55:
وفرضه اي الصوم نية بالقلب .ولا يشترط التلفظ بها بل يندب. (لكل يوم) فلو نوى اول لية من رمضان صوم جميعه لم يكف لغير اليوم الاول .قال شيخنا لكن ينبغى ذلك ليحصل له صوم الذى نسي النية فيه عند مالك.
Artinya:
“Rukun puasa adalah berniat dalam hati. Dan tidak disyaratkan melafadzkan dengan lisan, namun itu disunnahkan. Niat puasa Ramadhan wajib dilakukan setiap hari. Jika ia berniat puasa di awal malam Ramadhan untuk sebulan puasa, maka tidak sah. Namun Syaikh kami berkata: Dianjurkan untuk niat sebulan penuh (pada awal malam) supaya berjaga-jaga manakala suatu waktu ia lupa menurut imam Malik”.
2. Dari penjelasan kitab Fathul Muin tersebut menurut Madzhab Syafii, wajib berniat sebelum fajar subuh. Dan dilakukan setiap malam Ramadhan.
Menurut madzhab Malik, dibolehkan menggabung niat di malam awal Ramadhan untuk satu bulan penuh puasa. Hal ini dalam rangka berjaga-jaga bila suatu malam lupa niat.
Menurut guru dari pengarang kitab fathul Muin, dianjurkan di malam pertama juga mengambil pendapat Madzhab Malik ini.
3. Malam tarawih pertama ini, di Indonesia biasanya menunggu pengumuman hasil rukyat hilal dari Menteri Agama. Pengumuman ini diresmikan dalam satu majelis bernama sidang itsbat (penetapan) awal Ramadhan. Rencananya dilangsungkan hari Kamis sore, tanggal 23 April 2020 via teleconference. Namun disiarkan oleh TV nasional. Sehingga bisa disaksikan bersama keluarga di rumah.
Ru’yatul hilal atau pantauan bulan sabit muda, biasa dilakukan saat ghurub atau terbenam matahari. Karena itu laporan pantauan hilal, biasanya disampaikan kepada peserta sidang itsbat yang dipimpin Menteri Agama bakda maghrib. Sehingga pengumuman hasil rukyatul hilal oleh Menteri Agama RI dijadwalkan pukul 19.05 WIB.
Sebagaimana maklum bahwa NKRI begitu luas, dari Sabang hingga ke Merauke. Hingga waktu terbagi menjadi tiga bagian, WIB, WITA, dan WIT.
Bagi umat Islam yang tinggal di kawasan WIB (Sumatera dan Jawa), tidak menjadi masalah, karena setelah pengumuman hasil rukyat, tinggal lanjut shalat tarawih. Namun bagi umat Islam yang berada di wilayah WITA (Bali, Sulawesi, mayoritas Kalimantan) bertepatan dengan pukul 20.05 WITA. Apalagi umat Islam yang berada di kawasan WIT (Papua dan Maluku). Jarum jam telah menunjukkan pukul 21.05 WIT. Sudah cukup larut malam.
Oleh karena itu, solusinya adalah mengamati posisi derajat hilal agar waktu shalat tarawih tidak terlalu larut malam. Menurut informasi BMKG, LAPAN dan tim rukyat hisab Kementerian Agama, bahwa derajat hilal tahun untuk awal Ramadhan ini sudah tinggi, melebihi 2 derajat. Menurut hasil kesepakatan menteri Agama Asia Tenggara, sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah, sehingga hilal bisa dimungkinkan untuk dilihat.
KESIMPULAN:
1. Derajat Hilal awal Ramadhan 1441 H saat ini sudah cukup tinggi, di atas 2 derajat. Bisa dimungkinkan terlihat hilal, bila tidak terhalang mendung. Namun lokasi titik pantauan hilal sangat banyak di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga kemungkinan besar bisa terlihat.
Dengan demikian, awal puasa diprediksi jatuh hari Jum’at tanggal 24 April 2020.
2. Sambil menunggu pengumuman resmi Menteri Agama, bagi umat Islam di wilayah waktu WIT (Maluku, Papua) bisa mengawali shalat tarawih (malam Jum’at) di rumah masing-masing, berjamaah dengan keluarga. Hal ini mengantisipasi agar tidak laksanakan tarawih larut malam.
Setelah tarawih, perlu memastikan pengumuman resmi Menteri Agama RI.Setelah dipastikan awal Ramadhan hari Jumat, maka berniat puasa Ramadhan untuk besok Jumat. Dianjurkan juga berniat puasa untuk sebulan penuh untuk berjaga-jaga bila suatu malam ia lupa berniat.
Marhaban Yaa Ramadhan 1441 H. (*)