Studi Agama

Artikel Oleh: Dr. H. Marwan Sileuw, S. Ag., M. Pd (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua) 02 April 2024/1445 H Pada hari Selasa 2 April 2024 ini adalah hari yang ke 22 kita hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala menjalani puasa Ramadan. Allah subhanahu wata’ala masih tetap menebarkan cinta dan kasih sayang-Nya kepada kita selalu hamba-hamba-Nya. Dimana masih

“KEBAJIKAN SEMPURNA” Oleh: Dr. H. Marwan Sileuw, S. Ag., M. Pd (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua) Kamis, 14 Maret 2024 Di dalam kehidupan kita, sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa segala hal telah dilakukan.  Baik dalam bentuk perintah Allah subhanahu wata’ala tidak pernah kita lewatkan seperti shalat, puasa, zikir, doa, solawat, membaca Al-qur’an, silaturrahmi, sedekah,

Oleh: Dr. H. Marwan Sileuw, S. Ag., M. Pd (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua) 11 Pebruari 2024/1445 H Ramadan bulan ke 9 dalam hitungan tahun hijriah. Hadirnya bulan Ramadan dalam kehidupan sudah menjadi harapan setiap muslim. Di mana, bulan Ramadan menjadi impian bagi umat muslim untuk kembali lebih aktif dalam menjalankan ibadah kepada Allah subhanahu

Oleh : Dr. H. Marwan Sileuw, S. Ag., M. Pd (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua) Rasul sallallahu alaihi wasallam memiliki keteladanannya yang tidak pernah pudar. Keteladanannya terpatri dalam kehidupan orang beriman, agung dalam pandangan Allah subhanahu wataala. Artinya, keteladanan Rasul sallallahu alaihi wasallam tercermin dalam segala hal termasuk pada bulan-bulan hijriyah. Dimana, pada bulan-bulan hijriyah

BUKU: KADO BAGI HAMBA ALLAH – BAGAIMANA SEHAT, SAKIT, WAFAT DAN CARA MERAWAT JENAZAH oleh: H. Marwan Sileuw, S.Ag, M.Pd

Islam Sumber Kebanggaan, Dialektika Agama, Budaya dan Politik Komunitas Dani di Papua

Suara Minor Poros INTIMMenguntai kalimat Ahli Hikmah__: Jika seseorang terjerumus oleh Nafsu Amarah maka dia akan terkepung oleh berbagai penyakit silih berganti yang akan merusak seluruh amaliyah dimanapun ia berada. Jika seseorang terjerumus dalam keinginan dunia dia akan terkepung oleh buruk-sangka yang menjauhkan dia dari hidayah, sehingga tidak mungkin berada pada derajat Mukhlisiin yg untuk

(Jum’at yang Agung) dalam syair Si Hitam Manis Pelipur Lara Menguntai Jiwa agar tidak terpenjara. Yaaa Mustafa Yaaa Abaa Qosiim: Memandang Mu, mendatangkan rahmad Allah, Senyum Mu, melapangkan dada. Lantunan suaramu menyejukkan hati dalam belah jiwa tak terbilang rasa. Engkau hadir karena Ilahi menjadikan Engkau Rahmatan Lil ‘Alamiin. Ummat Mu, dikenang sangat pemurah dan pemaaf,