Sosial Budaya Studi Agama

“POST POWER SYNDROME OPLOSAN”

Oleh. DR. Hb. IDRUS AL-HAMID, S.Ag., M.Si

Suara Minor Cendekiya Poros INTIM

Saat “Syekh Ali Jabir” mengalami musibah, berbagai pendapat dan pandangan silih berganti melegitimasi ruang publik bahwa ada masalah dengan sikap dan pandangan kita terhadap berbagai fenomena Keberagaman dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.  Kejahatan bisa terjadi jika jiwa manusia berada dalam posisi Post Power Syndrome Oplosan. Istilah ini saya gunakan karena akumulasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh setiap jiwa membuat orang menghalalkan berbagai cara untuk mencelakakan orang lain agar tujuan tercapai, sehingga untuk itu disebut “Orang Gila” agar dapat menekan volume Ketegangan antar lembaga dan atau kelompok.

Jika Tokoh Agama menjadi sasaran pelampiasan Amarah orang yang dianggap Gila, maka yang diam dan yang komentar mungkin juga termasuk orang yang juga mengalami gangguan Jiwa. Hal ini dapat dipahami bahwa pola penanganan suatu peristiwa akan berhasil jika mengandung solusi alternatif untuk memperbaiki mainstream yang menyadarkan kita bahwa, kemiskinan dan atau Insan dengan jiwa yang hampa bisa membuat seseorang dapat dimanfaatkan oleh orang lain untuk mencelakakan orang dengan upah yang hina. Artinya mereka masa bodoh, yang penting tujuan tercapai, tidak perlu semua orang sibuk mengungkap amarah.

Sebagai solusi yang kongkrit, setidaknya fenomena Post Power Syndrome Oplosan { bc.kegelisaan Akomulasi dalam menghadapi kehidupan saat COVID}, menyadarkan setiap kita bahwa ada hal yang salah dengan solusi yang kita tawarkan, artinya ada Kebijakan larangan berkumpul tapi di Mall orang beraktifitas biasa, larangan beraktifitas mencari sumber Ekonomi  di pasar tradisional dibatasi, sementara Carrefour bebas menyajikan barang seperti halnya di Pasar tradisional.

Catatan solusi dalam menghadapai post power syndrome oplosan adalah: Adanya kesadaran Nasional bahwa setiap problem harus dihadapi bersama untuk melahirkan solusi kongkrit terhadap masalah-masalah sosial yang di hadapi. Kemiskinan akan membuat seseorang gelap mata dan berani menjadi orang GILA. Begitu juga kegelisahan Jiwa karena hilang-nya status Sosial membuat seseorang akan mendatangi Dukun Santet untuk menghancurkan orang lain. Waspada laaah, Waspada Laaah…

Untuk itu kita harus bersatu untuk saling membantu, kita harus peka terhadap substansi masalah guna melahirkan solusi untuk Kehidupan bangsa yang damai tanpa terus-terusan menguntai masalah yang tanpa kita sadari ada maksud di balik setiap peristiwa yang tidak kita sadari.

{ Wallahu’alam bissawab }_.

Kamis,17/09/2020

By. Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara__.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *