Sosial Budaya

” PARADIGMA AMBIGU KAUM PROLETARIANISME MENUJU 2024 “

Prof. Dr. H. IDRUS ALHAMID,M.Si

SUARA MINOR POROS INTIM

Dinamika masyarakat belakangan ini, berpindang dari kecemasan terhadap Covid-19 ke perubahan perilaku “Digital Globalis”, yang bagi kaum Bangsawan sangat mudah beradaptasi dengan perubahan budaya ekrim berbasis “Teknologi Informasi dan komunikasi” tersebu. Kaum Proletar dalam merespon perubahan Kultur Digital Globalis, bagaikan seseorang yang berada di persimpangan jalan, mereka bingung menentukan arah dan tujuan karena semua itu bergelindang dengan uang, sementara pasar-pasar tradisional terhimpit ruang takpunya uang, sehingga Pasar modern (bc. Carrefour) selalu memiliki peluang karena menyediakan beraneka ragam produk hingga tahu, Tempe dan atau belacang/terasi.

Kaum proletaruanisme sangat “AMBIGU” jika diperhadapkan dengan banyak pilihan sehingga dipastikan mereka pasrah saat para kreator menguntai kalimat untuk  merebut kedaulatan dalam kubangan tatkala kaum “Proletarianis” bingung menepis pilihan jelang 2024. Tanpa kita sadari, paradigma “Digital Globalis” sangat memudahkan para aktor dan kreator kapitalis “Naga Genit” menyampaikan tawaran instan untuk modal dan model usaha mikro yang esensinya akan melahirkan  tradisi ketergantungan Akumulatif dalam pelataran kaum yang merasa tinggi di awan.

Ambigu, kenapa belakangan ini menerpa kaum proletar komunal, apa mungkin kaplingan sawah atau ladang sudah tergadaikan ke Kaum Kapitalis “Overtime”, ataukah sistem dalam sebuah kebijakan tidak memahami  Kultur Budaya Bangsa Indonesia Raya” yang sedari dahulu kala miliki konsep.

 Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

Kaum proletarianisme sesungguhnya tidak butuh janji palsu “pesulap” gentayangan, yang selalu menguntai hayalan dalam Kultur politik menjelang tahun 2024. Mereka ingin kepastian, kejujuran bahwa “Keadilan Sosial” Bagi seluruh Rakyat Indonesia harus menjadi kenyataan.

Jayapura 30 Agustus, 2022

By. Si Hitam Manis Pelipur Lara di Timur Nusantara, Mengajak saudara sesama bangsa agar segera kembali merenungi pentingnya “Kesatuan Bangsa Indonesia Raya”

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *