Oleh. Dr.Hb. IDRUS AL-HAMID
Suara Minor Cendekiawan Poros INTIM___.
Jika direnungi, kalimat Prahara memantik setiap jiwa untuk selalu terpenjara dalam lamunan “Rentenir Naga Merah” yg telah merangsek dalam setiap saku celana. Beda hal-nya dengan “Huru Hara”_ dapat dimaknai sebagai kegelisahan Kaum yg selalu sensitive terhadap perut namun akalnya bulus.
Kaum kapitalis saat ini, sedang merekonstruksi dunia tanpa batas karena modal melahirkan model. Sehingga untuk itu, mereka Invest tanpa mengindahkan budaya luhur bangsa Indonesia Raya yg menjadikan lahan tidur selalu akur dengan ekosistem di alam raya namun hancur tak berdaya. Ingat Brooo.. Generasi yg hebat dari sebuah bangsa adalah generasi yg saling menopang antar satu dengan lainnya bukan saling menggunting dalam lipatan yg pada akhirnya “Podo waee”.
Pemilik kedaulatan yg Baik adalah mereka yg bersatu bersama seluruh elemen kekuatan Bangsa INDONESIA RAYA untuk mempertahankan butiran-butiran zamrud yg tercerahkan di nusantara tanah pusaka bukan tanah penjajah.
Saudara-saudaraku, jika kita sepakat bahwa nusantara adalah zamrud khatulistiwa, sudah saatnya kita tunjukkan kepada dunia siapa kita. Jangan kita selalu menari dengan irama gendang para penumpang gelap di atas Kapal yg namanya “INDONESIA RAYA”. Jika anak negeri terlantar di rumahnya sendiri, maka jangan bersembunyi saat Allah murka untuk kita semua.
Bandar Lampung. 14/01/2021 By. Si Hitam Manis Pelipur Lara Inging menggelitik Saudara.