Oleh Prof. Dr. Idrus Alhamid,M.Si Suara Minor Cendekia Poros Intim. Manusia terkadang meninggalkan “Peluang” hanya disebabkan karena sibuk mengisi “Ruang” perburuan “Pundi Dinar” yang tak pernah menyisakan kisah bagaikan Romeo dan Juliet. Kadang banyak dari manusia menjadikan Medsos sebagai sarana ekspresi jiwa dengan cara kamuflase terhadap kebenaran sejati. Wajah mereka terlihat bagaikan Bidadari atau Arjuna
Read moreSosial Budaya
ARTIKEL – ‘CINTAI ALLAH SEPENUH JIWA, BUKAN CINTA DI HATI YANG TAK MENGGETARKAN JIWA’
Oleh. Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si Suara Minor Poros INTIM. Di pagi hari, usai sholat subuh, Ismail dan Marjan, duduk menatap jalan setapak yang sepi dalam hembusan angin sepoi-sepoi yang membuat setiap jiwa terpenjara dalam lamunan. Mereka sesekali menatap ke langit sembari mengisyaratkan ada hal yang tersingkap oleh fajar subuh yang menusuk nurani
Read more‘COVID DAN PROVIT’
Oleh. Prof. Dr. Hb. IDRUS ALHAMID, S.Ag, M.Si (Suara Minor Cendekia Poros INTIM) Di balik percakapan, jika setiap sudut ruang melakukan Lockdown, maka yang menderita itu siapa dan yang memperoleh provit itu siapa. Jika Corona itu mengharuskan setiap orang divaksin, kenapa yang sudah divaksin juga terpenjara, terpapar di rumah isolasi mandi sendiri. Jika Covid melahirkan
Read more‘MODERASI KENTARA KAKI’
Oleh Prof. Dr. H. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si Suara Minor Cendekia Poros INTIM Sudah pasti kita mengetahui, bahwa kata moderasi berasal dari Bahasa Latin ‘Moderâtio’, yang berarti ‘ke-sedang-an’. Maksud ‘sedang’ di sini ialah tidak kelebihan dan tidak kekurangan. Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah moderasi berakar dari kata sifat ‘moderat’ yang berarti
Read more‘KEPEKAAN SOSIAL KAUM PROPAGANDA‘
Oleh Prof. Dr. Hb. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si Suara Minor Cendekia Poros INTIM Kepekaan sosial social sensitivity, secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk bereaksi secara cepat dan tepat terhadap objek atau situasi sosial tertentu yang ada di sekitarnya. Kepekaan sosial leluhur pendiri bangsa Indonesia Raya, bertumpu pada dialektika budaya humanis yang berada di
Read more‘HARMONI KEHIDUPAN DI TENGAH PRAHARA KAUM ANTAGONIS’
‘HARMONI KEHIDUPAN DI TENGAH PRAHARA KAUM ANTAGONIS’ Oleh Prof. Dr. Hb. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si Suara Minor Poros INTIM Jika semua kita mau merenungi, apa yang ada dalam ramalan ‘JAYA BAYA’, maka zaman ini terasa adanya, harmonisasi kehidupan dalam himpitan ‘Prahara Kaum Antagonis’ yang berupaya mempersekusi kaum ‘Inlander’ pemilik kedaulatan NKRI tanpa belas kasih. Setiap
Read more‘BAHAYA KAUM TANPA IDENTITAS’
Oleh. Prof. Dr. Hb. Idrus Alhamid, S.Ag, M.Si Suara Minor Cendikiawan Poros INTIM__. Setiap makhluk yang berwujud pasti memiliki identitas, setidaknya nama. Virus saja diberi nama Corona. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa jauh lebih berbahaya adalah Kaum tanpa identitas, mereka bisa mengubah peradaban, mereka bisa menciptakan tragedi tanpa belas kasihan. Saat ini kita pasti
Read more‘PARANOID INTELEKTUAL KALKULATOR’
Oleh HB. IDRUS AL-HAMID, SUARA MINOR CENDEKIAWAN POROS INTIM Sedari dahulu kala, di jaman Babilonia, para pembesar dan kaum bangsawan selalu berusaha menjaga integritas dalam altar-altar kemewahan yang dianggap abadi, sehingga karena itu, kaum intelektual selalu terpenjara oleh kubangan simbolis yang mengharuskan mereka mengikuti irama yang bertentangan dengan jiwa dan hati nurani. Runtuhnya Kerajaan Babilonia
Read more“RAMALAN CENDEKIAWAN POROS INTIM”
Prof. Dr. Hb. IDRUS AL-HAMIDGERAI NKRI INTIM__. Ramalan adalah fenomena yang berulang ibarat melihat bayi atau balita senyum namun hakekatnya khawatir jika senyuman itu karena dibuai belaian dalam untaian lagu materialisme yang berakibat pada ketergantungan oleh bayang-bayang masa depan yang buram. Zaman edan, jika direnungi, Kisah Lia Eden yang pada saat itu mengaku Jibril ditangkap.,
Read moreI’TIBAR SEJARAH MASA LALU
Oleh. Prof. Dr. Hb. IDRUS ALHAMID, S.Ag, M.SiSuara Hati Cendekia Poros INTIM. Saat Musa berhadapan dengan Fir’aun, beliau menjadikan Allah sebagai sandaran, sehingga Allah berikan bimbingan dan bantuan. Musapun mengalahkan Pasukan Fir’aun. Namun Nabi Musa tidak sabar dalam menuntut Ilmu Hikmah dari Nabi Khidir, untuk itu kita diajari agar sabar saat menuntut Ilmu Hikmah tanpa
Read more