Sosial Budaya Studi Agama

TOREHAN PRESTASI DI PTKIN SEBAGAI SPIRIT BARU DI TAHUN BARU ISLAM 1446 H/2024 M

Oleh: Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua

Dr. H. Marwan Sileuw, M.Pd

Ahad, 7 Juli 2024

Setahun telah dijalani aktivitas hidup ini. Terasa bahwa banyak hal yang telah ditoreh oleh setiap kita. Diyakini bahwa apa yang ditorehkan tentu hasilnya membanggakan. Utamanya membanggakan umat, bangsa dan Negara dan agama, khususnya untuk diri dan keluarga. Di lain sisi, bahwa mungkin juga, ada hal yang terlaksana tetapi belum menuai hasil yang membanggakan, juga ada yang masih tertunda pelaksanaannya. Di samping ada dukungannya juga banyak tantangan-tantangan yang dihadapinya.

Hal yang ditorehkan itu, misalnya dalam PTKIN, STAIN berubah menjadi IAIN, menjadi UIN, penambahan profesor (Guru Besar), pemenuhan sarana prasarana perguruan tinggi, Prestasi Unggul akreditasi PTKIN, Prestasi Unggul akreditasi Program Studi, Penguatan Moderasi Beragama, dan termasuk prestasi-prestasi yang diraih oleh mahasiswa-mahasiswa dalam setiap kegiatan. Juga torehan prestasi-prestasi lainnya yang tidak dapat disebutkan. Inilah makna hijrah tahun baru Islam 1445 H/2023 yang telah terimplementasikan dalam kehidupan dunia pendidikan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. 

Memperhatikan torehan prestasi yang disebutkan di atas, tentu membanggakan dan membahagiakan kita keluarga besar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. Semua torehan prestasi tersebut adalah berkat arahan-arahan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men) yang selalu diperhatikan oleh setiap perguruan tinggi sebagai ikhtiar dalam menjalankan roda perguruan tingginya. Namun demikian, kebanggaan dan kebahagiaan tidaklah menjadi uforia, tetap menjadi milik setiap kita, tetapi lebih dari itu menjadi spirit baru bagi kita guna untuk lebih meningkatkan dan melakukan torehan prestasi baru lainnya. 

Nah, di tahun baru Islam 1446 H/2024 M ini, terlihat umat muslim di seluruh dunia, utamanya kita umat Islam di Indonesia merasa bahagia dan berbangga. Patut kita ucapkan Alhamdulillah, bahwa Allah subhanahu wata’ala telah memberikan sehat dan kekuatan untuk diri kita dan keluarga bertemu dengan tahun baru Islam ini. Kesehatan dan kekuatan yang diberikan Allah subhanahu wata’ala dengan makna tahun baru Islam ini, menjadi sprit bagi umat Islam untuk menjadi insan yang lebih “anfa uhum linnas” (Manusia yang bermanfaat bagi orang lain), dengan maksud lebih bermanfaat lagi.

Merujuk pada kalimatanfa uhum linnas ini, tentu saja membuka cakrawala setiap orang untuk mewujudkannya dalam sendi-sendi kehidupannya. Gus men dalam pertemuan Pembinaan Pegawai Kementerian Agama RI tertanggal Senin, 3 Juni 2024 berpesan bahwa seleksi mahasiswa baru itu bukan bermaksud mencari siswa yang unggul secara kuantitatif, tetapi mahasiswa yang diterima ini agar bagaimana PTKIN mampu membentuk menjadi orang-orang yang unggul, utamanya bermoral unggul atau berkepribadian unggul dalam kehidupan berbangsa, bernegara, beragama, dan bermasyarakat. Ada pesan moral dalam QS At-Tahrim ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا

Terjemahan

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas (Gusmen), menegaskan bahwa saat ini telah semarak judi online yang tidak hanya sekedar berita, tetapi telah menghancurkan pola kehidupan rumah tangga, keluarga dan juga bahkan bisa memungkin kehidupan seorang ASN. Utamanya adalah pemuda-pemuda kita yang kehidupannya saat ini berhubungan langsung dengan media sosial/dunia teknologi. Olehnya itu, PTKIN adalah wadah untuk mendampingi moral/kepribadian mulia bagi anak bangsa. Pesan penting Gusmen ini, sesuai dengan pesan moral dari hadis Rasul sallallahu ‘alaihi wasallam  bahwa:

اِنًّمَا بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْاَخْلَاقُ

Artinya:

Sesunggunya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia (HR. Al-Baihaqi)

Pesan Gus men di atas, jika dikaitan dengan makna tahun baru Islam ini, maka mengisyaratkan adanya pesan moral penting bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tentang makna hijrah. Hijrah tidak dimaknai hanya kuantitatif semisal berpindah tempat, berpindah penduduk, atau berpindah suatu benda dan lainnya. Lebih dari itu makna hijrah dimaknai secara kualitatif semisal berajak dari keterpurukan, peningkatan prestasi, peningkatan mutu, perubahan sikap, perubahan prinsip dan perubahan perilaku mulia dan bermoral.

Mengingat pentingnya tahun baru Islam 1446 H/2024 M ini, maka menjadikan sprit baru bagi kita Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) untuk tetap memperhatikan arahan-arahan Gusmen. Dimana arahan-arahan tersebut menjadi mutiara-mutiara hikmah bagi setiap Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI/PTKIN) sebagai ikhtiar dalam menorah makna hijrah tersebut. Baik dalam prestasi akademik maupun prestasi non akademik utamanya pendampingan pribadi yang lebik baik bagi mahasiswa dan alumni. Semoga benar-benar menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk orang lain. (*)

“Taburkan kebaikan kapan dan di manapun kita berada, walaupun hanya sekejap dalam pikiran, ucapan dan perbuatan”

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *