Sosial Budaya

” MAKNA DIBALIK SYAIR LAGU DI NUSANTARA”

Prof.IDRUS AL-HAMID

SUAR MINOR POROS INTIM

MENGAJAK BUKAN MENGEJEK, MERANGKUL TIDAK MEMUKUL

Pernahkah kita merenungi kandungan lagu Indonesia Raya, atau lagu 17 Agustus tahun 45, di dalam terdapat Syair yang menegaskan Nusantara adalah Bangsa  “Indonesia Raya” untuk itu kita tetap setia sepanjang hayat di kandung badan, karena “Indonesia Raya” adalah tanah tumpa darah, dan tempat setiap Anak Negeri berpijak tidak untuk terpenjarah oleh Kapitalis yang selalu menjarah setiap jengkal tanah yang membuat “Ibu pertiwi” selalu merana karena ditelanjangi dada, oleh Naga Genit yang bersembunyi dibalik tirai kepalsuan durjanna___.

Untaian kalimat dalam bait-bait syair lagu kebangsaan yang dinyanyikan dalam setiap kesempatan harus dimaknai nilai filosofi dari makna yang terkandung. dari kalimat “Indonesia Tanah Pusaka”, Indonesia adalah Pandu Ibu Pertiwi, Indonesia Merdeka sebagai komitmen Nusa dan Bangsa, setiap Anak Bangsa Indonesia Raya harus tetap setia, menjaga, memelihara dan mempertahankan keutuhan “NKRI”. Indonesia Raya adalah Tanah yang “KITA Cintai”, untuk itu segerah bangunJiwa-nya dan bangun raga-nya itulah sejatinya Engkau berkomitmen “NKRI UNTUK SELAMANYA”_.

Bung__, membangun “Nasionalisme”, buka saat kita sedang berada di tahta atau berada dalam status sosial yang mapan. Membangun “Nasionalisme” bukan tunggu ada “Bencana Alam” menghimpit jiwa. Membangun “Nasionalisme” bukan karena ingin dipuji atau di puja. Membangun Nasionalisme sesungguh-nya mengelola rasa dalam bait “Sumpah Pemuda” yang harus dipahami  bahwa Sumpah adalah bentuk “Komitmen Absolute” yang akan dipertanggung jawabkan di “Pengadilan Tuhan Yang Maha Esa” jadi yang mengingkari Sumpah sebaiknya Mutasi Kependudukan ke “Negeri Khayalan”.

Saudara-saudara ku, jika ada “100 Profesor” kontinyu menulis prinsip Berbangsa dan Bernegara, dan atau Menulis “Cinta Tanah Air Bahagian  dari Iman” serta Menulis Nusantara Djamrud katulistiwa yang harus dijaga dipelihara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran “Rakyat Semesta Alam Raya” karena Indonesia Tanah Pusaka pasti kita akan di segani oleh basang-bangsa seantero dunia_. Brooo, janganlah menghujat sesama Anak Bangsa Indonesia Raya karena musuh berada dimana-mana. Ingat hanya orang “GILA atau Tolol” yang melobangi Kapal yang bernama Indonesia Raya djamrud katulistiwa. Kewajiban kita saat ini adalah menjaga keutuhan Bangsa, bukan ikut berkonstribusi memecah bela kesatuan bangsa hanya karena mempertahankan koneksi dan koleksi “Pundi Dinar” dalam bejana.

Jayapura, 17, Agustus 2022

By. Si Hitam Manis pelipur Lara, menggugah rada Nasionalisme mu Bro..

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *